
KUTAI BARAT (Kaltim), SUDUTBERITA.com | Setelah ramai pemberitaan media terkait gali lobang besar akses jalan ke rumah Syaharin dan Dibar di Rt 03 kampung Besiq kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat, Pihak Polri dan TNI merespon cepat mendatangi lokasi.
“Pada hari selasa (2/11) sore sekitar jam 4 itu datang TNI dari kecamatan Damai yaitu pak Danramil dan anggotanya. Setelah itu sekitar 15 menit datanglah Kapolsek Damai dibawa oleh Edi Susanto (Humas PT KHL) pakai kendaraan perusahaan. Waktu itu ada temannya satu dan pak Yoyo (Kanit Reskrim Polsek Damai) juga hadir,” tutur Syaharin kepada awak media di Sendawar, Kamis 4/11/21.

Ia juga menerangkan rombongan datang hanya untuk melihat lobang jalan yang digali dari kedua sisi rumahnya. Dan kemudian pergi lagi.
Sedangkan kedua lobang besar di jalan yang menutup akses rumahnya yang dibuat tanggal 30 November lalu tetap dibiarkan menganga karena menurut keterangan polisi lobang tersebut akan dibuat gorong-gorong saluran air dan bukan untuk menutup akses jalan ke rumahnya.
“Pak Yoyo (Kanit Reskrim Polsek Damai) mengatakan untuk bikin gorong-gorong dan digali dengan eksa,” tutur Syaharin.
Hal ini menurut dia adalah hal yang mengherankan.
Keheranan Syaharin muncul disebabkan sebelumnya pihak perusahaan tidak pernah bertemu dan memberitahunya soal rencana pembangunan gorong-gorong.
Bahkan semakin mengherankan karena lokasi yang ditutup itu justru letaknya cukup tinggi dan tidak ada saluran air.
Pihak perusahaanpun seolah main kucing-kucingan karena melakukan penggalian disaat dirinya tidak berada ditempat.
“Padahal penggalian itu di tengah bukit, dan itu tidak ada pemberitahuan. Jangankan komunikasi, ketemu saja tidak pernah. Artinya untuk membahas atau membicarakan masalah ini (penutupan jalan) tadi tidak pernah,” ungkapnya heran.

Juga masih menurut Syahrani keanehan lainnya selain sudah 5 hari sejak penggalian belum nampak tumpukan material lainnya untuk pambangunan gorong-gorong dimaksud lokasinya di dataran tinggi.
“Kalau sebelah bawah memang agak rendah dan itu kadang banjir pas hujan. Tetapi kalau sebelah atas itu kan tinggi. Justru karena ada lubang ini anak saya sampai jatuh, kakinya itu sampai kesleo,” terang Syaharin yang menempati rumah dan ladang dari warisan orang tuanya.
BACA JUGA : Akses Jalan ke Rumah Ditutup PT.KHL, Warga Berteriak Minta Bantu Presiden & Kapolri
Sementara itu Kapolsek Damai Iptu Sunarto menerangkan, sesuai laporan yang disampaikan manajemen PT KHL, bahwa lubang yang digali sedalam 2 meter itu memang untuk pembangunan gorong-gorong.
Sebab jalan yang tengah dibangun perusahaan itu adalah akses karyawan termasuk masyarakat untuk mengambil air bersih.
“Menurut keterangan dari pak Edi Susanto selaku asisten manajer umum bahwa itu untuk dibuatkan gorong-gorong. Jadi nanti setelah gorong-gorongnya datang, mulai dari kem itu dibikinkan parit. Bukan digali sengaja untuk diblokir,” ujar Iptu Sunarto saat ditemui media usai menyampaikan laporan kepada Kapolres Kubar di kantor Polres, Jalan Gajah Mada Kecamatan Barong Tongkok Kota Sendawar, Kamis 5/11/21 sore.

“Sebelah bawah pada saat saya datang itu banjir, disitu ada jembatan juga. Disitu nanti (jadi jalan) ambil air bersihnya dari sana. Apa yang saya temui di lapangan dengan saya membawa pak Edi Susanto ya seperti itu keterangan dari mereka,” tambah Sunarto.
Sementara Kapolres Kutai Barat AKBP. Irwan Yuli Prasetyo membenarkan jika anggotanya memang diperintahkan terjun ke lokasi jalan yang ditutup PT.KHL untuk mencari fakta-fakta lapangan terkait pemotongan jalan yang menutup akses ke rumah warga.
“Kemarin begitu mendapat laporan ada masyarakat yang merasa dirugikan oleh perusahaan kita sudah menurunkan Polsek untuk melihat fakta-fakta di lapangan. Kemudian kita juga sudah menurunkan intelejen untuk memperkuat fakta-fakta tersebut. Sehingga pada saat nanti diadakan mediasi kita sudah punya data lapangan yang kuat untuk kita sampaikan ke semua pihak,” jelas Kapolres Kubar AKBP Irwan Yuli Prasetyo kepada awak media di kantor Polres Kubar Jl.Gajah Mada Kecamatan Barong Tongkok Kota Sendawar, Kamis 4/11/21 sore.

Sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, Kapolres menyatakan polisi siap menampung keluhan dan aspirasi rakyat.
Jika ada persoalan, ia meminta agar segera melapor ke unit Polsek terdekat atau langsung ke Polres. Dan pihaknya akan membuka ruang mediasi dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
“Contohnya seandainya masyarakat tidak bisa mengakses kepada perusahaan untuk mengklaim hak-haknya, kita coba memfasilitasi dengan jalan mediasi. Proses itu saya rasa lebih baik untuk mencapai win-win solution,” ucapnya.
Sedangkan secara terpisah Komandan Koramil 06/Damai Kodim 0912/Kbr Kapten Yohanes mengatakan, dirinya dan anggota Koramil memang ikut turun ke lokasi untuk memantau kondisi lapangan.
Namun hal itu atas inisiatif sendiri sebab peristiwa yang terjadi ada dibawah wilayah binaan Koramil Damai.
“Pokoknya dengan Ketapang (PT KHL) kami tidak pernah ada hubungan dengan mereka. Artinya kalau ada permasalahan mereka juga tidak pernah ada koordinasi dengan kami. Mungkin lewat pihak Polsek aja,” sebut Kapten Yohanes saat dikonfirmasi media melalui telpon seluler.
Hingga berita ini diterbitkan manajemen PT KHL belum ada satupun yang bisa dihubungi untuk diminati konfirmasi.
(Red-SB/PSB)