SUDUTBERITA.com – Labura |Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Labura dr. Mimi Andayani Nasution mengimbau agar masyarakat tidak anggap sepele dengan Covid-19, dan jangan menganggap bahwa Covid-19 adalah HOAX.
“Covid-19 itu nyata, dan perlu ditekankan bahwa tidak ada satu dokterpun yang mau mengubah diagnosa penyakit pasien menjadi covid-19.
Itu fitnah, karena saya sendiripun takut untuk difitnah seperti itu. Apalagi di Labura ini hanya saya yang bisa melakukan Swab Test. Jadi tolonglah jangan pernah ada fitnah seperti itu.” tegas Mimi Andayani Nasution.
Hal itu dikatakannya di ruang kerjanya, saat dikonfirmasi awak media terkait masalah Covid-19 di Bumi Basimpul Kuat Babontuk Elok Selasa (1/9/20 ) Petang.
Mimi mengatakaan hingga saat ini ada 13 orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Diantaranya meninggal 3 orang, 2 orang sembuh dan 8 orang lagi masih dalam perawatan.
Adapun data pasien yang telah meninggal, adalah N dari Aek Natas, S dari Kualuh Selatan, dan AGS dari Kualuh Hulu. Sementara pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah SN dari Marbau dan REP dari Kualuh Hulu.
8 orang pasien yang masih dalam perawatan dan karantina mandiri adalah DI dari Kualuh Hulu, RES dari Aek Natas, PAS dari Kualuh Hulu, APA dari Kualuh Hulu, P dari Kualuh Selatan, W dari Kualuh Leidong, R dari Kualuh Hulu dan SE dari Kualuh Hulu.
“Labura sesungguhnya belum berada di zona merah, tetapi masih berada pada zona orange. Alasannya karena tidak ditemukannya transmisi lokal pada kasus covid-19 di Labura. Sementara pada zona merah, terdapat kluster baru yang menyebabkan penyebaran virus tersebut terjadi secara lokal.” terang dr Mimi.
“Keseluruhan pasien Covid 19 di Labura terpapar di luar daerah, dan belum terkonfirmasi menyebabkan transmisi lokal dalam penyebarannya.” jelasnya.
Dr. Mimi memberitahukan jika di Labura baru pada bulan Agustus lalu bisa dilakukan swab test. Hal itu karena adanya bantuan alat Swab test dari Provinsi.
“Swab test bisa dilakukan di Dinas kesehatan dan saya sendiri yang melakukan swab test tersebut”. bebernya.
Diakhir wawancara, dr. Mimi mengajak masyarakat untuk mematuhi Protokol Kesehatan.
“Patuhilah protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan dan selalu jaga jarak. Hindari kontak fisik yang tidak diperlukan,” pungkasnya.
(Fadli)