
KALIMANTAN TIMUR, SUDUTBERITA.com | Kondisi jalan Samarinda ibukota provinsi Kalimantan Timur menuju Kutai Barat kondisinya makin memprihatinkan.
Sudah kurang lebih sepekan di beberapa titik mengalami kerusakan parah hingga menyebabkan beberapa kendaraan terperosok kubangan dalam dan berlumpur hingga menyebabkan antrian panjang kendaraan yang kesulitan lewat.
Kondisi sangat memprihatinkan terjadi mulai dari kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hingga wilayah Kubar dengan jarak hampir 200 km.
Bahkan jalan di kampung Perian kecamatan Muara Muntai kabupaten Kutai Kartanegara hampir putus, yang menyebabkan mobil banyak terperosok dalam kubangan.
Kondisi yang memprihatinkan tersebut mengundang berbagai respon keras dari berbagai pihak.
Sebelumnya telah diberitakan media ini Anggota DPR RI dari Kutai Barat, Ismail Thomas sempat meradang karena kondisi Jalan Tersebut.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyebut jalan negara mestinya jadi tanggung jawab pemerintah pusat. Namun faktanya hingga kini jalan darat Samarinda – Kubar belum ada peningkatan.
“Apa yang diperbuat pemerintah pusat. Jalan hancur-hancuran. Ya kasihan ekonomi masyarakat susah. Sudah dalam kondisi Covid, karena jalan jelek harga barang-barang naik karena biaya tinggi,” ujar Ismail kepada media ini di Sendawar, Jumat 24/12/2021.

Ia menerangkan akibat jalan rusak waktu perjalanan jadi lebih lama. Sedangkan dengan kondisi jalan baik saja sudah memakan waktu 8-10 jam. Ditambah jalan rusak lama perjalanan jadi 12 jam bahkan hingga 15 jam perjalanan dari ibu kota Provinsi di Samarinda menuju Kubar.
Bahkan masyarakat kini beralih menggunakan jalur sungai dengan speed boat.
“Itupun mereka pakai speedboat dengan harga lebih mahal,” katanya.
BACA BERITA TERKAIT : Jalan Negara Samarinda – Kutai Barat Hancur, Ismael Thomas Desak Pemerintah Pusat Turun Tangan
Senada Ketua DPD LSM Forum Akuntabilitas dan Transparansi (FAKTA) Kabupaten Kutai Barat Hertin Armasnyah menilai pembangunan jalan Samarinda-Kubar yang juga jalan trans ke Provinsi Kalteng ini sudah lama tak tersentuh perbaikan.
Dia mengaku sangat kecewa dengan pemerintah pusat dan provinsi. Sebab Kalimantan Timur sampai pada era pemerintah presiden Joko Widodo pembagunan daerah ini sangat minim.
Padahal menurut dia, daerah Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu telah menyumbangkan ratusan triliun rupiah kepada negara.
“Kami masyarakat sangat sedih dan kecewa terhadap pemerintah pusat RI. Karena Kubar-Mahulu merupakan penghasil (devisa) yang besar, dari SDA sawit, pertambangan hingga hasil hutan bahkan sampai habis hutan atau kayu,” ujar Hertin kepada media di lokasi jalan rusak. Rabu 29/12/21.

Kekecewaan Hertin itu juga terjadi karena pembangunan di Kubar maupun kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia masih belum banyak tersentuh pembangunan.
“Kami warga Kubar-Mahulu konsisten memenangkan pak Jokowi sebagai RI 1, dua kali Pilpres selalu diatas 80%. Tapi tidak ada pembangunan masuk. Kalau kami tau, kalah itu justru bikin supaya ada jalan tol, tidak usah repot-repot kami berjuang supaya pak Jokowi menang,” ungkap Hertin kecewa.
Atas kondisi itu LSM Fakta dan masyarakat Kubar – Mahulu mendesak pemerintah pusat segera memprioritaskan perbaikan maupun peningkatan jalan di daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut.
“Kami mendesak pemerintah, baik daerah maupun pusat agar segera melakukan perbaikan dan membangun jalan kelas dua. Ini sangat dibutuhkan, urgen sekali karena ini urat nadi perekonomian,” tegas Hertin.
“Jalan trans Kalimantan Samarinda – Kubar ini estimasinya membangunnya hanya kurang lebih 3,4 Triliun, sementara Kaltim nyumbang ke Pusat mencapai 650 Triliun pertahun. Percuma ada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim (BBPJN) Di Balikpapan. Mestinya jalan trans kaltim ini harus level kelas dua, dan kami minta itu minimal, kalau hanya level kelas 3 seperti yang ada percuma tidak akan bertahan lama,” tandas Hertin.
Sementara itu di tempat yang sama Ketua Lembaga adat Dayak (LAD) Kabupaten Kutai Barat Albinus Ali mengatakan jalan rusak itu sangat merugikan warga.
“Bahkan ada masyarakat yang sakit dan dirujuk keluar daerah meninggal di perjalanan, karena jalan antardaerah tidak memadai semacam ini. Bertahun-tahun tidak dipedulikan sejak jaman orde baru hingga era reformasi saat ini,” sebutnya saat diwawancarai SUDUTBERITA.com di lokasi jalan rusak parah.
“Sekarang macet total karena ruas jalan Negara Tenggarong – Simpang Kalteng sepanjang kurang lebih 150 km, bukan lagi rusak berat, hancur lebur,” sambung Ali.
“Sekarang terpaksa kami lewat sungai lagi. Puluhan tahun sudah, sejak jaman orde lama, orde baru, hingga era reformasi tidak pernah kami merasakan yang namanya jalan bagus,” keluh tokoh adat Kubar tersebut karena biaya menjadi 3 kali lipat jika melewati jalur angkutan sungai.

H. Supri sopir travel, mengaku harus mengganti tiket pesawat salah satu penumpangnya karena ketinggalan pesawat akibat kemacetan tersebut.
” Setiap hari lewat jalan ini, akibat jalan rusak terpaksa saya harus mengganti uang tiket pesawat penumpang yang tertinggal pesawat.” ungkapnya, Rabu 29/12/21 petang.

Sopir pengangkut BBM Susanto mengaku sudah dua hari terjebak macet. Bahkan rekannya yang lain sampai tiga hari tidak bisa keluar dari lokasi kerusakan. Padahal biasanya hanya sekitar 10-12 jam perjalanan dari Samarinda ke Kutai Barat.
“Ini paling lama di jalan. Kalau teman saya sampai tiga hari baru tembus. Padahal biasanya kita berangkat dari Samarinda jam 7 pagi tiba (Kubar) Magrib,” kata Santo.
Kondisi jalan yang rusak semakin diperparah dengan beroperasinya kendaraan bertonase melampaui kapasitas jalan.
“Ini yang paling banyak lewat mobil CPO perusahaan sawit. Sedangkan mobil mereka itu beratnya diatas 15 ton. Apalagi angkutan air ke perusahaan juga lewat sini. Bagamaiman nda rusak, mereka pakai mobil 20 ton keatas,” sebut Adi.
Ramli Effendi Warga RT 08 Kampung Perian mengaku jalan tersebut sudah rusak bertahun-tahun. Sudah lima hari jalan disini susah lewat. Paling parah di bawah RT 7 itu sampai seribu lebih kendaraan antre,” ungkapnya Rabu sore.
“Yang rusak parah ini sudah satu tahunan. Bulan ini ada 3 kali insiden mobil terbalik. Apalagi pas hujan itu sampai pagi mereka tunggu,” ungkapnya.

Ramli menyebut sudah ada upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah. Namun belum maksimal.
“Memang dari pihak PU kemarin ada sempat perbaiki cuma setelah itu tidak ada tindak lanjutnya. Nah mereka kupas aspalnya, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk tanam batu akhirnya jalan ini Kembali seperti jalan awal,” jelasnya saat ditanya awak media dengan adanya dua unit alat berat yang terlihat hanya parkir dipinggir jalan.
“Kemarin kerja satu hari, infonya tidak ada minyak untuk kerja. Operatornya pun juga tidak ada.” tambahnya.
Terpisah Kepala satuan kerja (satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kaltim Anastasia Tota Frisca mengatakan, pihaknya sudah menurunkan material dan alat berat ke lokasi, Kamis (30/12) pagi.
“Untuk kendaraan kecil sudah bisa lewat tetapi kendaraan bermuatan berat itu kalau kita lewatkan nanti dia amblas lagi. Material terus kita tambah ke lokasi,” ucap Anastasia saat dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Kamis (30/12/2021).
Menurutnya jalan yang rusak parah itu memang berada di daerah rawa dan gambut sehingga sedikit menyulitkan saat perbaikan.
“Untuk tutup aspal tahun ini belum bisa karena sudah akhir tahun, paling kita digreading atau treatment seperti itu. Tapi tahun depan itu akan jadi prioritas untuk ditangani,” lanjutnya.
“Karena awalnya itu tanah timbunan semua, tanah dasarnya itu juga bukan tanah keras tetapi kolam. Nah kalau kita timbun kan bukannya tambah bagus malah jadi kolam, itu yang kita kuatir,” terang Anastasia.
Ia menambahkan, jalan nasional Samarinda – Kubar akan jadi prioritas pemerintah menyusul ditetapkannya Kaltim sebagai IKN baru. Namun akan dibangun secara bertahap.
“Kalau tahun depan sekaligus tidak mencukupi dananya. Tetapi kalau memang IKN dipindahkan, itu merupakan jalur prioritas dari Kalteng sampai Kaltim khususnya ke IKN,” tutupnya.
Dalam pantauan media Rabu 29/12/21 ada sebuah truk dalam posisi terguling dan sudah beberapa hari belum dievakuasi.
Ada dua titik lokasi rusak parah hingga terjadi antrean berkilo-kilo meter. Yakni di RT 07 dan 08 kampung Perian Kukar.
Terlihat kendaraan bertonase berat semakin banyak yang melintas di jalan trans Kalimantan itu.
Wilayah Kubar memang ada beberapa titik yang tengah dilakukan perbaikan jala. Diantaranya di daerah kecamatan Siluq Ngurai, Jempang dan kecamatan Bongan.
Hanya saja masih lebih banyak jalan rusak dari pada yang mulus. Akibatnya waktu perjalanan dari Kubar ke Samarinda jadi lebih lama.
Penulis : Paulus Buditomo
Editor : Redaksi
2 thoughts on “Jalan Trans Kalimantan Samarinda – Kutai Barat Rusak Parah, Warga Berteriak ke Presiden Jokowi Minta Perbaikan”